Friday, April 7, 2017

Mengukur Keterampilan Berpikir Kritis dengan Cornell Critical Thinking Test Level X

Keterampilan Berpikir Kritis
Berpikir kritis adalah sebuah proses yang dalam mengungkapkan tujuan, dilengkapi alasan yang tegas tentang suatu kepercayaan dan kegiatan yang telah dilakukan (Ennis, 1996). Meyers (1986) mendefinisikan berpikir kritis sebagai kemampuan untuk membuat generalisasi, menciptakan kemungkinan-kemungkinan baru dan menunda keputusan atau pendapat bila pembuktian atau alasannya tidak memadai. Selanjutnya Schlecht (1989) mengemukakan bahwa berpikir kritis adalah keterampilan memahami, menganalisis dan mengevaluasi argumen. Jadi, berpikir kritis adalah sebuah proses memahami, menganalisis dan mengevaluasi serta membuat generalisasi sebuah argumen terhadap suatu kepercayaan dan kegiatan yang telah dilakukan.
Dalam pendidikan, berpikir kritis terbukti mempersiapkan peserta didik berpikir pada berbagai disiplin ilmu, menuju pemenuhan sendiri akan kebutuhan inteklektual dan mengembangkan peserta didik sebagai individu berpotensi. Dalam proses pembelajaran pengembangan berpikir kritis lebih melibatkan peserta didik sebagai pemikir daripada seseorang belajar (Splitte, 1991).
Keterampilan berpikir seseorang selalu berkembang dan dapat dipelajari (Nickerson, 1985). Menurut Piaget, setiap individu mengalami tingkat perkembangan kognitif yang teratur berurutan, dimulai dari tingkat sensori motor (0-2 tahun), pra-opresional (2-7 tahun), operasional kongkrit (7-11 tahun) dan opresional formal (11 tahun-ke atas). 
Keterampilan berpikir dapat diklasifikasikan menjadi 2 keterampilan yaitu keterampilan berpikir dasar, dan keterampilan berpikir komplek. Kemampuan berpikir dasar sangat erat kaitanya dengan hasil belajar ranah kognitif dasar yaitu pada tahap mengingat (C1). Sedangkan keterampilan berpikir tinggi (komplek) meliputi kemampuan aplikasi, analisis, menilai, dan membuat. Proses berpikir komplek dapat dikategorikan dalam empat kelompok yang meliputi pemecahan masalah, pembuatan keputusan, berpikir kteratif, dan berpikir kritis. Berpikir kritis adalah kemampuan untuk menggunakan logika, yang dimaksud dengan logika adalah cara berpikir yang disertai dengan pengkajian kebenaran berdasarkan penalaran. Menurut Ennis ada 2 jenis logika yaitu (1) Logika induksi, merupakan cara berpikir yang digunakan untuk membuat kesimpulan berdasarkan prinsip-prinsip penemuan, serta dibuat dari cara berpikir induktif. Dan (2) Logika deduksi, merupakan cara berpikir yang digunakan untuk membuat pernyataan berdasarkan premis-premis yang sudah diketahui sebelumnya.
Menurut Ennis dalam Stiggin (1994) terdapat 12 indikator keterampilan berpikir kritis yang dikelompokan dalam 5 aspek keterampilan berpikir kritis seperti yang ditunjukkan pada Tabel berikut.
Keterampilan
Berpikir kritis
Sub kerampilan
Berpikir kritis
Penjelasan
1.    Memberikan penjelasan dasar
1.      Memfokuskan pertanyaan
a.       Mengidentifikasi atau memformulasikan suatu pertanyaan
b.      Mengidentifikasi atau memformulasikan kriteria jawabanyang mungkin sedang dihadapi.
c.       Menjaga pikiran terhadap situasi yang sedang dihadapi

2.      Menganalisis argumen
a.       Mengidentifikasi kesimpulan
b.      Mengidentifikasi alasan dan premis
c.       Menganggap atau mengidentifikasi asumsi sederhana
d.      Mengidentifikasi dan mengatasi ketidak relevanan
e.       Melihat struktur dari suatu pendapat
f.       Membuat ringkasan

3.      Bertanya dan menjawab pertanyaan klasifikasi dan pertanyaan yang menantang
a.       Mengapa?
b.      Apa inti, apa artinya?
c.       Apa yang dimaksud dengan?
d.      Apa yang akan menjadi contoh?
e.       Apa yang bukan contoh?
f.       Bagaimana mengaplikasikannya?
g.      Apa perbedaan yang dibuatnya?
h.      Apa faktanya?
i.        Apa yang kamu katakan ini?
j.        Bisakah kamu menjelaskan lebih?
2.    Dasar untuk mengambil keputusan
4.      Mempertimbangkan apakah sumber dapat dipercaya atau tidak?
a.       Keahlian
b.      Mengurangi konflik interest
c.       Kesepakatan antar sumber
d.      Reputasi
e.       Menggunakan prosedur yang ada
f.       Mengetahui resiko
g.      Keterampilan memberikan alasan
h.      Kebiasaan berhati-hati

5.      Mengobservasi dan mempertimbangkan hasil observasi
a.       Mengurangi praduga
b.      Mempersingkat waktu antara observasi dan laporan
c.       Laporan dilakukan oleh pengamatan sendiri
d.      Mencatat hal yang sangat diperlukan
e.       Penguatan
f.       Kemungkinan dalam penguatan
g.      Kondisi akses yang baik
h.      Kompeten dalam mengguankan teknologi
i.        Kepuasan pengamat atas kreadibilitas
3.    inferensi
6.      Mendeduksi dan mempertimbangkan deduksi
a.       Kelas logika
b.      Mengkondisikan logika
c.       Mengiterpretasikan logika
d.      Penalaran deduksi yang berkualitas

7.      Membuat inferensi (induksi)
a.       Mengeneralisasikan
b.      Berhipotesis

8.      Membuat dan mempertimbangkan nilai faktor penting
a.       Latar belakang fakta
b.      Konsekuensi
c.       Mengaplikasikan konsep
d.      Mempertimbangkan alternatif
e.       Menyeimbangkan, menimbang, dan memutuskan
4.    Membut penjelasan lebih lanjut
9.      Mendefenisiskan istilah dan mempertimbangkan defenisi
a.       Bentuk defenisi
b.      Fungsi defenisi
c.       Isi dari defenisi
d.      Mengidentifikasi dan menagani dalih

10.  Menandai asumsi yang tidak tertulis
a.       Rasa merendah
b.      Prasangka, asumsi
5.    Dugaan dan intergrasi
11.  Mempertimbangkan dan membuat alasan dari asumsi awal


12.  Mengintegrasi watak dan kemampuan lain untuk membuat dan mempertahankan keputusan

6.    Kemampuan membantu
13.  Proses untuk menentukan pendekatan  (cara) terhadap situasi
a.       Mengikuti langkah-langkah Problem Solving
b.      Memonitor pemikiran sendiri (metakognisi)


14.  Memiliki perasaan sesitive terhadap perasaan, level pengetahuan, dan derajat pendidikan(kemampuan)


15.  Menggunakan strategi retrorika

Keberlanjutan dari penelitian Ennis tentang keterampilan berpikir kritis salah satunya adalah instrumen standar yang digunakan untuk mengukur keterampilan berpikir kritis, yaitu Cornell Critical Thinking Tests level X dan Z.

Mengukur Keterampilan Berpikir Kritis dengan Cornell Critical Thinking Test Level X 
Dalam manual test yang disusun Ennis et al (2005) menjelaskan bahwa meskipun ada banyak kategori dan subkategori dari keterampilan berpikir kritis, Cornell Critical Thinking Tests hanya melihat tiga subkategori dari inferensi, yaitu Induction, Deduction, dan Value Judging dan empat jenis dasar untuk inferensi, yaitu (1) hasil dari berbagai inferensi lainnya, (2) observasi, (3) pernyataan yang dibuat oleh orang lain dan (4) Asumsi-asumsi. Dengan demikian sebagai rancangan awal tes keterampilan berpikir kritis meliputi Induction, Deduction, Evaluation, Observation, Credibility (dari pernyataan yang dibuat orang lain), mengidentifikasi asumsi dan makna (termasuk definisi, memahami makna dan keterampilan untuk menangani dalih). Tes keterampilan berpikir kritis ini tidak mencakup sikap dan disposisi dari seseorang yang berpikir kritis seperti keterbukaan, kehati-hatian, keterampilan menilai informasi dengan baik dan sikap yang sangat sulit untuk diuji. Setelah melakukan pengujian, akhirnya Cornell Critical Thinking Test hanya mencakup Induction, Deduction, Observation & Credibility, dan Assumption.
Cornell Critical Thinking Test Level X dibuat dalam Bahasa Inggris dan telah digunakan oleh banyak penelitian yang perlakuannya tidak sama tetapi mengukur keterampilan berpikir kritis. 
Di Indonesia sendiri tes ini juga telah digunakan oleh beberapa peneliti yang sudah terlebih dahulu mengalihbahasakan dari Bahasa Inggris ke Bahasa Indonesia kemudian melalui proses validas isi sebelum menggunakannya sesuai keperluan. Seperti Nugraha (2011) yang menggunakannya untuk mengukur keterampilan berpikir kritis siswa SMA. Hasil penelitiannya adalah bahwa setelah dilakukan pembelajaran inkuiri berbantuan simulasi komputer 20% siswa memiliki keterampilan berpikir kritis tinggi, 63,3% sedang dan 16,7% rendah. 
Berbeda dengan Nugraha (2011), Lunggari (2013) yang menggunakan Cornell Critical Thinking Test Level X ketika menerapkan strategi pembelajaran Problem Solving dengan reading infusion di SMA, hanya menggunakan 25 soal dari 76 soal yang tersedia, yaitu pada bagian induksi saja. Hasil penelitiannya yaitu bahwa pembelajaran belum bisa melatihkan keterampilan berpikir kritis siswa. Oleh karena itu, hanya dijelaskan mengenai profil berpikir kritis siswa yang hasilnya bahwa distribusi kemampuan berpikir kritis siswa pada sub induksi menunjukkan bahwa 19,4% siswa berada pada kategori rendah, 63,9% siswa pada kategori sedang dan 16,7% siswa berada pada kategori tinggi.
Ada pula Komariah (2013) yang menggunakan Cornell Critical Thinking Test Level X untuk mengukur keterampilan berpikir kritis siswa SMA yang diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe investigasi kelompok. Salah satu tujuan penelitiannya adalah untuk melihat profil kemampuan berpikir kritis siswa setelah diterapkan perlakuan. Hasilnya adalah kemampuan berpikir kritis siswa yang terkembangkan setelah diterapkan perlakuan adalah sebesar 43,3%.
Dengan banyaknya jumlah peneliti yang menggunakan tes keterampilan berpikir kritis standar ini, dapat disimpulkan bahwa Cornell Critical Thinking Test dapat lebih dipercaya hasilnya ketika digunakan untuk mengukur keterampilan berpikir kritis.
Ada dua jenis Cornell Critical Thinking Tests yaitu level X digunakan untuk siswa kelas 4 hingga 14 dan level Z digunakan pada siswa tingkat SMA unggulan, perguruan tinggi, siswa alumni dan orang-orang dewasa lainnya. Dan ada lima aspek keterampilan berpikir yang diukur melalui instrumen standar keterampilan berpikir kritis, yaitu Cornell Critical Thinking Test level X. lima aspek tersebut adalah Induction, Deduction, Observation, Credibility, dan Assumption. Aspek Induction berkaitan dengan keterampilan siswa dalam menarik kesimpulan dari hal-hal yang khusus menjadi hal-hal yang umum. Aspek Deduction berkaitan dengan keterampilan siswa dalam menarik kesimpulan dari hal-hal yang umum menjadi hal-hal yang khusus. Aspek Observation berkaitan dengan keterampilan siswa mengobservasi. Aspek Credibility berkaitan dengan keterampilan siswa dalam mengkredibelkan sesuatu. Dan aspek Assumption berkaitan dengan keterampilan siswa dalam mengasumsi.
Cornell Critical Thinking Tests level X terdiri dari 76 item dengan 5 itemnya adalah contoh soal yang diberikan dalam bentuk tes pilihan berganda. Masing-masing item mempunyai tiga pilihan dan satu jawaban. Tes diujikan selama 64 menit, terdiri dari empat sesi, yaitu Induction selama 20 menit, Deduction selama 20 menit, Observation & Credibility selama 12 menit, dan Assumption selama 12 menit.
Sebelum test dimulai, instruktur membacakan esai yang berisi tentang situasi yang terkait dengan soal tes yang diberikan di masing-masing lampiran soal. Siswa diinstruksikan untuk memperhatikan esai yang sedang dibacakan tersebut dan dipersilahkan untuk membacanya kembali secara mandiri. Kemudian instruktur juga menginstruksikan aturan-aturan untuk menjawab soal dan menjelaskan contoh-contoh soal yang tersedia di tiap-tiap sesi sebelum tiap sesi dimulai. Pada sesi pertama dan kedua, siswa diinstruksikan untuk tidak membalikkan halaman soal sebelumnya, artinya siswa hanya menjawab sesuai urutan dan tidak diperkenankan kembali ke soal-soal sebelumnya. Sedangkan dua sesi berikutnya diperkenankan untuk kembali ke soal sebelumnya. Sebaran soal untuk tiap-tiap aspek dapat dilihat pada Tabel berikut.
Aspek Keterampilan Berpikir Kritis
Sebaran Soal
Induction
Deduction
Observation & Credibility
Assumption
1-25
26-50
51-65
66-76
Sejak dirilisnya hingga sekarang, tes yang didesain untuk evaluasi keterampilan berpikir kritis ini telah digunakan dalam penelitian kurikulum dan pengajaran juga penilaian keterampilan berpikir kritis untuk suatu kelompok tertentu dan juga sebagai kriteria untuk program penerimaan calon pekerja baru.

Terjemahan Cornell Critical Thinking Test dan Kunci Jawaban 

14 comments:

  1. Kak, ada nggak buku yg mmbahas keseluruhn tntang cornell critical thinking test ? Dan kak, bisa nggak rekomendasi buku yg mmbahas cara mengukur keterampilan brpikir kritis ?

    Makasih kak, postnya ngebantu banget

    ReplyDelete
    Replies
    1. Ada manual testnya kok, berbahasa Inggris... Saya punya dan rasanya masih saya simpan..

      Delete
    2. Ka, jika berkenan boleh kah saya tau test manual tersebut ka.

      Ini alamat email saya. qr.ayun18@gmail.com.
      Terimakasih

      Delete
    3. Ka, jika berkenan boleh kah saya tau test manual tersebut ka.

      Ini alamat email saya. qr.ayun18@gmail.com.
      Terimakasih

      Delete
    4. kak jika berkenan apakah saya boleh tau tes manualnya kak...

      ini alamat saya kak : amaliadwicahya01@gmail.com

      terimakasih ....

      Delete
  2. Boleh dibagi kak ? Klu bisa, mohon dikirimin di email aku mentaria56@yahoo.com

    Makasih kak

    ReplyDelete
  3. Salam kenal kak yuhesti.. beruntung sekali saya membaca blog kakak..sangat bermanfaat kak. Sejujurnya saya sedang mencari jenis soal test critical thinking kak... tetapi sampai sekarang sayaa blm menemukan soal yang tepat. Mohon sharing nya kak tentang buku / pdf dari cornell dan contoh soal2 yg terkait dengan berpikir kritis kak.. jika kakak berkenan... mohon bantuannya kak... ini alamat email saya kak chacha.annisaa@yahoo.co.id terima kasih kak ☺ salam kenal kaaak ☺

    ReplyDelete
  4. Hallo kak, apa kk punya cornell critical thinking test ini? Kalau diperbolehkan mohon sharingnya ya kak, di tulisan blog kk perihal terjemahan dan kunci jawaban cornell critical thinking test itu saya tidak menemukan kunci jawabannya kak. Mohon bantuannya ya kak untuk mengirimkan ke ryzkacn98@gmail.com
    Terima kasih kak.

    ReplyDelete
  5. Hai kak, kalau boleh tau gimana ya cara ngitung penilaian atau hasil dari tes cornell critical thinking ini?

    ReplyDelete
  6. Kak, apakah ada test manual yang bahasa inggris nya? Kalo ada bisa dibagi kak? Kalu bisa, mohon kirimin ke email aku verdywae642@gmail.com

    Makasih kak

    ReplyDelete
  7. Hai Kak, boleh tidak saya minta manual test nya ? Kalo boleh kirim ke email aku hamdanmiftahul@gmail.com

    Terimakasih banyak ka, minta bantuannya ya kaka buat skripsi ku :')

    ReplyDelete
  8. This comment has been removed by the author.

    ReplyDelete
  9. Hai kak, apakah ada test manual untuk cornell critical Thinking test ini atau juga jenis jenis test untuk mengukur critical thinking yang lain? Kalau ada mohon bantuannya ya kak kirim ke email aku nabilahrachmadhani17@gmail.com.

    Terima kasih banyak kak postingan nya sangat membantu

    ReplyDelete

    ReplyDelete
  10. Halo Kak Yuhesti, terima kasih atas sharing infonya tentang tes berpikir kritis cornell level X. Bolehkah saya minta soal tesnya untuk keperluan tugas akhir saya? Ini email saya: elviratanary@gmail.com. Terima kasih banyak.

    ReplyDelete

Featured Post

Belajar Menerima Teori Flat-Earth sebagai Kebenaran Baru

Belum lama ini saya mendapatkan kiriman dari seorang teman dunia maya mengenai flat-earth. Ah, untuk yang satu itu kok sulit bagi saya untuk...