Paradigma yang dominan dalam
pembelajaran sains di Amerika adalah mengajar hanya dilihat sebagai transfer
ilmu kepada siswa, sehingga mereka lebih sering bersikap pasif. Pembelajaran
cenderung dianggap guru dan siswa untuk mengingat informasi dan penilaian
dipandang sebagai sumatif, dalam bentuk tes diakhir suatu instruksional unit
atau topik. Dan itu biasanya digunakan untuk menentukan siswa mana yang
mengingat informasi sehingga penilaian dapat diberikan pada masing-masing
individu.
Sebuah
Paradigma Baru untuk Mengajar dan Belajar Sains
Dalam paradigma ini siswa
harus berperan aktif dalam mengerjakan sains dan membangun makna dari pengalamannya.
Kemudian, saat pembelajaran siswa harus mengaitkan beberapa hafalannya. Siswa
juga harus membuat pengertian sendiri dari pengalamannya untuk mengembangkan
pemahaman dan belajar mengaplikasikan pengetahuannya. Penilaian tidak hanya di
akhir topik, tetapi penilaian berlangsung selama proses belajar dan mengajar
antara siswa dan guru.
Mengapa
Paradigma Baru Itu Penting?
Teknologi kian berkembang
dengan pesat. Penurunan kualitas dan efektifitas sekolah akan menghasilkan
lulusan dengan kualitas yang kurang memadai untuk mengembangkan high-tech, yang penting untuk terus
memimpin dalam hal ekonomi dan militer. Penurunan kualitas tersebut
diidentifikasi sebagai hasil dari kurikulum pada matematika dan sains yang
tidak tepat, standar belajar yang rendah, dan kurangnya persiapan guru dalam
menyelesaikan permasalahan. Sehingga,sertifikasi sangat dibutuhkan untuk
meningkatkan kualifikasi guru yang rendah supaya tidak menjadi masalah dalam
kurikulum yang lebih tinggi.
Formula
Sebuah Paradigma Baru untuk Pendidikan Sains
Pada akhir abad 20 para
pemimpin Asosiasi Kemajuan Sains Amerika mulai mengembangkan pendidikan sains.
Dimulai tahun 1985, proyek 2061 dikembangkan yang bermula dengan pemikiran
untuk membuat spesialisasi dalam bidang sains sehingga dapat memberikan
kebebasan tentang bagaimana pembelajaran sains seharusnya diubah supaya siswa
cukup siap di masa depan. Kemudian memberikan sosialisasi akan pentingnya
mengakrabkan sains di sekolah dan membuat kurikulum yang menekankan pada ilmu
pengetahuan alam, dan bagaimana integrasi sains dan matematika, teknologi, dan
desain. Penekanan kurikulum juga pada pengembangan ide-ide sains termasuk
sejarahnya, penyelidikan, dan kebiasaan berfikir ilmuan sebagai dimensi penting
dalam pembelajaran sains.
Kemudian dipublikasikannya
sebuah buku dengan judul Science for All
Americans (Rutherford dan Ahlgren, 1989). Buku tersebut menekankan pada
tiga hal, yang pertama adalah yang tersirat dalam judul buku, yaitu ilmu untuk
semua orang amerika, yang membuat kita berfikir bahwa kita harus mengajarkan
ilmu secara efektif sehingga meningkatkan kualitas siswa yang jauh lebih besar
dari masa lalu. Yang kedua adalah buku tersebut menggambarkan ilmu pengetahuan
tingkat tinggi yang diharapkan dari lulusan SMA dalam istilah yang sederhana.
Kemudian yang paling penting adalah buku tersebut mengajarkan ilmu untuk
memahami bukan menghafal informasi. Sehingga tujuan keseluruhan penciptaan buku
tersebut adalah untuk mencapai pemahaman ilmu dengan mengurangi istilah-istilah
yang rumit, kemudian membimbing siswa untuk memahami ide-ide ilmiah dan
hubungannya satu sama lain dalam kehidupan sehari-hari.
Keadaan
Darurat dari Penggunaan Standar Sains Baru di Sekolah
Pada tahun 1993, tiga
kelompok kerja besar dibentuk untuk mempersiapkan standar untuk mengajar, penilaian
, dan konten ilmu pengetahuan. Draft beberapa standar pendidikan sains nasional
telah disusun dan disebarluaskan untuk mendapatkan konsensus nasional di antara
pendidik, guru, dan administrator sekolah. draft tersebut berisi bab standar
untuk mengajar, guru, pengembang professional, penilaian, dan konten ilmu
pengetahuan untuk dimasukkan dalam kurikulum sekolah. standar isi memperkuat
gambaran luas tentang ilmu pengetahuan yang ditemukan dalam Science for All Americans dengan
memasukkan delapan dimensi, yaitu kesatuan konsep dan proses, sains sebagai
penyelidikan, sains fisik, sains kehidupan, sains bumi dan luar angkasa, sains
dan teknologi, sains dalam sudut pandang pribadi dan sosial, dan sejarah dan
ilmu pengetahuan alam.
Dampak
Proyek 2061dan Standar Pendidikan Nasional
Pada tahun 1990, hampir
semua negara industri dan negara berkembang telah memulai rencana untuk
meningkatkan pendidikan matematika dan sains untuk menghasilkan tenaga kerja
yang dapat bersaing di dunia yang menggunakan teknologi tinggi pada bidang
pemerintahan, kependidikan dan bisnis. Meskipun beberapa negara telah
memulainya lebih awal.
Menteri pendidikan Jepang telah mengurangi jumlah
konsep sains sekitar sepertiga dari kurikulumnya di tahun 1985 dengan alasan
untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang ulasan pengetahuan
sains. Pada tahun 2000 mereka lebih lanjut mengurangi sepertiga isinya dengan
alasan yang sama. Kemungkinan bahwa kurikulum masih terlalu berat dengan isi
ilmu pengetahuan.
Korea lebih menempatkan
pendekatan aplikasi sains hingga teknologi. Sedangkan Republik Czech, salah
satu negara dengan nilai tertinggi dalam penilaian pembelajaran sains
internasional melanjutkan implementasi struktur kurikulum tinggi dan pendekatan
pengajaran. Belanda cukup berlawanan dengan pendekatan mereka untuk mereformasi
pengajaran, gaya pengajarannya di kelas sains lebih terbuka dimana siswa
bekerja sendiri atau dalam kelompok-kelompok kecil. Taiwan mengurangi jumlah
siswa dari 50 siswa di tiap kelas seperti umumnya sekolah-sekolah di negara
Asia, diturunkan menjadi 30 peserta didik selama kurun waktu dari 1990-2003.
Taiwan juga mengimplementasikan sebuah kurikulum terintegrasi untuk tingkat 1-9
dan masuk ke dalam riset yang lebih lanjut dan pengembangan profesionalisme
kerja untuk lebih mengefektifkan pengajaran sains.
Reformasi yang secara serius
di terapkan dalam pengajaran sains, pembelajaran, kurikulum dan penilaian
terjadi di banyak negara dalam upaya untuk berkompetisi pada kekuatan ekonomi
dan keamanan. Faktor lainnya adalah kelestarian lingkungan dan kesehatan
pribadi dan umum dalam usaha untuk menyeimbangkan tujuan jangka pendek dan
jangka panjang.
Sebuah
Pendekatan Jangka Panjang Baru untuk Perubahan Kurikulum, Pengajaran dan
Penilaian Sains.
Perubahan yang signifikan
dalam pengajaran, pembelajaran, dan penilaian tidak terjadi dengan mudah dan
cepat. Materi kurikulum baru dan sumber daya instruksional perlu dikembangkan
dan guru harus belajar bagaimana seharusnya mereka mengajar. Para pendidik
membutuhkan waktu untuk meninggalkan paradigma lama dengan membuat visi baru
dalam pembelajaran mereka yang kompatibel dengan paradigma baru. Sebagai
konsekuensi dari realisasi ini, para pemimpin di sekolah, universitas, dan
pemerintah telah memulai cara untuk memberikan dukungan jangka panjang bagi
guru karena mereka bekerja untuk meningkatkan pengajaran dan pembelajaran
siswa.
Bagaimana
Ide Baru Pembelajaran Sains Telah Mengubah Pemikiran Kita?
Dalam paradigma baru,
pembelajaran membutuhkan lebih dari sekedar transfer informasi dari seseorang
yang mengetahui kepada orang yang tidak tahu. Hal ini penting dalam memahami
dan mengaplikasikan pengetahuan. Pemahaman dan kemampuan menerapkan ilmu pengetahuan
tidak mudah di ajarkan. Pemahamannya mungkin lebih mudah untuk diajarkan
daripada aplikasinya.
Pembelajaran dan memahami
memerlukan pengalaman dan ide siswa serta hubungannya dengan yang lain.
Menghubungkan ide dan pemikiran yang merupakan bentuk utama pengetahuannya.
Untuk mengaplikasikan pengetahuan juga siswa perlu melihat hubungan antara
pengetahuan dan aplikasinya. Dalam kelas sains, hal tersebut lebih rumit
dibandingkan dengan pelajaran lain dilihat dari dimensi inquiri sains.
Paradigma baru dalam
pembelajaran sains membantu siswa mengembangkan pengalamannya pada tiga
tingkatan kemampuan, yaitu menghubungkan proses inquiri, mengidentifikasi
bentuk dan arti sebuah data dan kemudian menjelaskan dasar pengalamannya.
Bagaimana
Seharusnya Mengubah Pembelajaran Sains?
Sains jarang diajarkan
secara efektif karena pembelajaran tidak membantu mereka memahami bagaimana
pengetahuan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Kita membutuhkan sebuah
pembelajaran aktif yang mengarah pada pemahaman, bukan hanya fisik, yang juga
reflektif, kerja mental. Siswa memikirkan ide yang melibatkan menulis dan
menciptakan paradigma dan diagram untuk menggambarkan hubungan. Hal tersebut
dapat melibatkan dengan membuat peta konsep yang menunjukkan bagaimana
ide-idenya saling terhubung. Disamping memberikan waktu dan kesempatan bagi siswa untuk bekerja
secara individual atau dalam kelompok kecil untuk memahami ide dan pengalaman,
pembelajaran ini juga memberikan waktu dan kesempatan untuk, dan bahkan mungkin
memerlukan, siswa untuk menemukan hubungan antara ide-ide dan hubungan antara
ide-ide dengan kehidupan sehari-hari.
Pengajaran
Sains untuk Memahami Adalah Ilmu Roket!
Salah
satu bagian yang paling sulit bagi guru adalah untuk mengetahui kapan harus menahan
bantuan, kapan harus memberikan bantuan, dan apakah yang diberikan dapat
membantu. Pemahaman harus dibangun oleh setiap siswa, tetapi banyak orang tidak
bisa mengembangkan pemahaman sendiri. Interaksi antar siswa, antara guru dan
siswa atau antara sekelompok kecil siswa dengan guru sangat penting dalam
memperoleh pemahaman. Oleh karena itu, peranan guru adalah untuk memutuskan
kapan dan bagaimana mendorong interaksi produktif.
Guru
juga menciptakan lingkungan dimana siswa
dapat berpartisipasi dalam pengalaman dan pengumpulan informasi yang dapat
mereka bangun pemahaman sendiri. Kemudian guru membimbing dan mendukung siswa
mengembangkan ide-ide yang timbul dari pemahaman mereka yang sederhana menjadi
pemahaman yang lebih kompleks.
Manajemen
Kelas
Manajemen
kelas adalah hal yang perlu diperhatikan karena dapat mempengaruhi pembelajaran
secara signifikan. Hal ini memang tidak mudah karena mengkombinasikan
keterampilan tingkat tinggi yang tidak biasa yang juga melibatkan visi
pengajaran dan reformasi pandangan tentang pengajaran dan pembelajaran dari
cakupan konten dan menghafal fakta ilmiah untuk memahami dan mampu menggunakan
pengetahuan ilmu di tempat kerja, dalam keputusan kita menentukan apa yang akan
kita makan, kesehatan dan liburan kita, apa yang kita beli, dan bagaimana kita
memutuskan untuk mempengaruhi orang-orang, lingkungan alami dan buatan kita,
dan dunia di sekitar kita.
No comments:
Post a Comment